Pernahkah Anda melihat sebuah pesan singkat yang menyatakan bahwa penyimpanan USB Flash Drive Anda tidak terdeteksi (USB device not recognized) ketika USB Flash Drive terhubung pada port USB computer atau ada pesan yang meminta Anda untuk memasukkan ketempat penyimpanan data Anda (Please Insert Disk) padahal Anda yakin bahwa USB Flash Drive dalam kondisi baik (tidak terkena virus, tidak terjatuh, maupun terendam air). Lalu bagaimana cara mengatasi masalahnya?
Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk menanganinya :
1. Jika Anda melakukan koneksi USB Flash Drive dengan menggunakan kabel konektor, periksa kabel tersebut apakah ada kabel yang terputus, tertindih sesuatu atau lainnya. Jika ternyata kabel konektor tersebut dalam keadaan baik/normal dan salah satu pesan diatas masih tampil, yang perlu anda lakukan mencabut kabel konektor tersebut dan lakukan koneksi langsung pada port USB yang terdapat pada main board computer.
2. Jika Anda sudah melakukan koneksi USB Flash Drive langsung pada port USB, masih mengalami hal yang sama, mungkin karena port USB yang kotor. Coba Anda bersihkan dahulu dengan kain lap halus kemudian koneksikan kembali. Jika masih tidak terdeteksi yang dapat Anda lakukan adalah memeriksa Driver USB tersebut dengan cara melakukan repair atau instalasi ulang driver. Cara cepat untuk melakukan uninstall dan install driver USB flash drive.
3. Buka jendela device manager pada computer Anda dengan cara klik kanan pada My Computer, pilih Properties lalu pilih tab Hardware dan klik pada tombol Device Manager.
Selanjutnya, pilih menu Universal Serial Bus Controller, kemudian pilih USB Mass Storage Device (Sesuai drive USB Anda, karna bias jadi dalam menu ini terdapat lebih dari satu media removable yang terhubung dalam port USB computer). Klik kanan pada menu tersebut dan pilih opsi Uninstall.
Selanjutnya pada tampilan konfirmasi untuk melakukan aktifitas Uninstall driver, klik OK sebagai persetujuan.
Setelah proses uninstall driver berhasil yang perlu Anda lakukan adalah klik kanan pada menu Universal Serial Bus Controller, kemudian pilih Scan For Hardware Changes yang difungsikan untuk mendeteksi ulang media removale yang terhubung dalam port USB computer.
4. Jika cara kedua diatas telah Anda lakukan tapi tidak membuahkan hasil coba periksa kembali pada setting BIOS Anda apakah settingan pada BIOS untuk USB atur Disable. Silahkan restart computer dan masuk ke dalam program BIOS (tekan tombol Del atau F2) kemudian atur setting pada BIOS untuk USB dengan status Enable dan coba kembali.
Selamat mencoba !!!!
Jumat, 24 Desember 2010
Electronic Commerce (E-Commerce)
Jaringan Elektronik
Saat ini, banyak transaksi bisnis melalui berbagai jenis jaringan elektronik. Jaringan ini dapat berupa jaringan kecil dan besar, jaringan kecil hanya beberapa computer dan jaringan besar mencakup seluruh bumi. Jaringan elektronik itu sendiri adalah sekelompok computer yang dikoneksikan secara elektronik. Dengan koneksi tersebut memungkinkan perusahaan untuk secara nyaman merangkai data transaksi dan mendistribusikan informasi ke berbagai lokasi yang berjauhan.
LAN, MAN, WAN
Jaringan diklasifikasikan sesuai dengan cakupan rentang jaringan tersebut. Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang ada pada suatu lokasi tertentu, seperti suatu gedung. Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang ada dalam suatu kota tertentu atau area metropolitan. Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan computer yang mencakup minimal dua metropolitan. Dari sudut pandang, perbedaan utama antara ketiga tipe jaringan tersebut adalah tingkat arus data yang mengalir dalam jaringan tersebut. Terkait dengan teknologi perangkat keras, arus data akan lebih cepat mengalir melalui LAN dan akan paling lambat melalui MAN.
Internet dan Intranet
Internet merupakan jalur elektronik yang terdiri dari berbagai standard an protocol yang memungkinkan computer di lokasi manapun untuk saling berkomunikasi. Internet Address setiap computer atau pengguna internet membutuhkan IP (Internet protocol address) untuk berkomunikasi di internet. IP address terdiri dari serangkaian angka yang dipisahkan oleh titik. IP address diperoleh dari organisasi yang bernama interNIC. InterNIC mengelola dan mendistribusikan IP address ke masyarakat umum. Contoh IP address 206.49.158.2, karena IP address panjang dan sulit untuk diingat, maka diciptakan satu prosedur penggunaan nama yang mudah diingat. Sebagai contoh, www.gunadarma.ac.id, disebut nama domain. Nama domain dan IP address yang terkait disimpan dalam “Phone Books” diberbagai situs internet. Phone Book Elektronik ini disebut Domain Name Server (DNS).
Sedangkan intranet merupakan pengadopsian protocol dan teknologi bagi entitas untuk sarana komunikasi internal didalam LAN perusahaan. Hal ini menimbulkan Internet in-house, yang dikenal dengan Intranet. Salah satu variasi dari intranet adalah ekstranet. Ekstranet biasanya menghubungkan intranet perusahaan dengan intranet perusahaan dari luar.
Untuk masalah keamanan intranet pada dasarnya beresiko sebagai akibat dari kemungkinan informasi perusahaan yang sensitive terekspose kepada semua orang di internet. Dengan alasan ini perusahaan menggunakan kombinasi hardware dan software yang disebut Firewall untuk membatasi akses dari pihak luar.
Perdagangan di Internet
Teknologi Client-Server, Server adalah program system robot yang menjalankan beberapa computer secara konstan dan mengelola informasi yang dibutuhkan pengguna. Program pengguna computer yang mengakses dan tukar-menukar informasi dengan server disebut Klien. Ada berbagai jenis server di internet, seperti mail server, file server, web server dan server perdagangan.
Sistem Pembayaran Elektronik
• Sistem Pembayaran Tagihan Elektronik Tradisional
Pembayar mengirimkan intruksi elektronik ke bank pembayar, dirinci secara detail, untuk siapa yang akan dibayar, kapan pembayaran harus dilakukan dan berapa jumlah yang harus dibayar.
• Sistem Kartu Kredit Tradisional
Pembayar mengirim nomor kartu kredit ke server yang aman
• Sistem Secure Electronic Transaction (SET)
Protokol yang dibuat oleh MasterCard dan Visa sebagai sarana pembayaran elektronik bagi konsumen di internet.
• Sistem Kas Virtual
Adanya Kas Digital dibuat pada sebuah bank menyertakan tanda tangan digital pada suatu wesel, sebagai janji untuk membayar sejumlah uang dengan nominal tertentu, dengan mencantumkan (Nama , alamat, nilai uang, nomor seri, tanggal pembuatan wesel, tanggal kadaluarsa wesel).
Saat ini, banyak transaksi bisnis melalui berbagai jenis jaringan elektronik. Jaringan ini dapat berupa jaringan kecil dan besar, jaringan kecil hanya beberapa computer dan jaringan besar mencakup seluruh bumi. Jaringan elektronik itu sendiri adalah sekelompok computer yang dikoneksikan secara elektronik. Dengan koneksi tersebut memungkinkan perusahaan untuk secara nyaman merangkai data transaksi dan mendistribusikan informasi ke berbagai lokasi yang berjauhan.
LAN, MAN, WAN
Jaringan diklasifikasikan sesuai dengan cakupan rentang jaringan tersebut. Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang ada pada suatu lokasi tertentu, seperti suatu gedung. Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang ada dalam suatu kota tertentu atau area metropolitan. Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan computer yang mencakup minimal dua metropolitan. Dari sudut pandang, perbedaan utama antara ketiga tipe jaringan tersebut adalah tingkat arus data yang mengalir dalam jaringan tersebut. Terkait dengan teknologi perangkat keras, arus data akan lebih cepat mengalir melalui LAN dan akan paling lambat melalui MAN.
Internet dan Intranet
Internet merupakan jalur elektronik yang terdiri dari berbagai standard an protocol yang memungkinkan computer di lokasi manapun untuk saling berkomunikasi. Internet Address setiap computer atau pengguna internet membutuhkan IP (Internet protocol address) untuk berkomunikasi di internet. IP address terdiri dari serangkaian angka yang dipisahkan oleh titik. IP address diperoleh dari organisasi yang bernama interNIC. InterNIC mengelola dan mendistribusikan IP address ke masyarakat umum. Contoh IP address 206.49.158.2, karena IP address panjang dan sulit untuk diingat, maka diciptakan satu prosedur penggunaan nama yang mudah diingat. Sebagai contoh, www.gunadarma.ac.id, disebut nama domain. Nama domain dan IP address yang terkait disimpan dalam “Phone Books” diberbagai situs internet. Phone Book Elektronik ini disebut Domain Name Server (DNS).
Sedangkan intranet merupakan pengadopsian protocol dan teknologi bagi entitas untuk sarana komunikasi internal didalam LAN perusahaan. Hal ini menimbulkan Internet in-house, yang dikenal dengan Intranet. Salah satu variasi dari intranet adalah ekstranet. Ekstranet biasanya menghubungkan intranet perusahaan dengan intranet perusahaan dari luar.
Untuk masalah keamanan intranet pada dasarnya beresiko sebagai akibat dari kemungkinan informasi perusahaan yang sensitive terekspose kepada semua orang di internet. Dengan alasan ini perusahaan menggunakan kombinasi hardware dan software yang disebut Firewall untuk membatasi akses dari pihak luar.
Perdagangan di Internet
Teknologi Client-Server, Server adalah program system robot yang menjalankan beberapa computer secara konstan dan mengelola informasi yang dibutuhkan pengguna. Program pengguna computer yang mengakses dan tukar-menukar informasi dengan server disebut Klien. Ada berbagai jenis server di internet, seperti mail server, file server, web server dan server perdagangan.
Sistem Pembayaran Elektronik
• Sistem Pembayaran Tagihan Elektronik Tradisional
Pembayar mengirimkan intruksi elektronik ke bank pembayar, dirinci secara detail, untuk siapa yang akan dibayar, kapan pembayaran harus dilakukan dan berapa jumlah yang harus dibayar.
• Sistem Kartu Kredit Tradisional
Pembayar mengirim nomor kartu kredit ke server yang aman
• Sistem Secure Electronic Transaction (SET)
Protokol yang dibuat oleh MasterCard dan Visa sebagai sarana pembayaran elektronik bagi konsumen di internet.
• Sistem Kas Virtual
Adanya Kas Digital dibuat pada sebuah bank menyertakan tanda tangan digital pada suatu wesel, sebagai janji untuk membayar sejumlah uang dengan nominal tertentu, dengan mencantumkan (Nama , alamat, nilai uang, nomor seri, tanggal pembuatan wesel, tanggal kadaluarsa wesel).
Rabu, 22 Desember 2010
Teknologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif
Teknologi Informasi
Sebagai Keunggulan Kompetitif
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan terdiri dari pemerintah, masyarakat keuangan, masyarakat global, pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok dan serikat buruh. Diantara masing-masing lingkungan tersebut membutuhkan sumber daya yang berbeda-beda ada : uang, material, dan Personil.
Keunggulan Kompetitif
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Sumber Daya Informasi
Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perencanaan Strategis
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Jenis-jenis aplikasi pemakai akhir
Sebagian besar aplikasi end-user computing dibatasi pada :
• Sistem pendukung keputusan yang relatif mudah (relatively easy DSS).
• Aplikasi otomatisasi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan.
Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan: aplikasi SIM&SIA, DSS yang kompleks, aplikasi OA yang memenuhi organisasional dan sistem pakar.
Manfaat End-User Computing
• Pemindahan Beban Kerja
• Kesenjangan Komunikasi
Resiko End-User Computing
• Sistem yang buruk sasarannya
• Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
• Hilangnya keamanan
• Hilangnya integritas data
Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen sumberdaya informasi (Information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
a) Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b) Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c) Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d) Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat
membuat perencanaan strategis.
e) Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f) Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
DOWNLOAD artikel ini
Daftar Pustaka
•George H Bodnar – William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, edisi 9. Yogyakarta. Andi Yogyakarta: 2006
•McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen. Jilid 2 edisi ketujuh. Jakarta. PT Tema Baru:1998
•www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab3.pdf
Sebagai Keunggulan Kompetitif
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan terdiri dari pemerintah, masyarakat keuangan, masyarakat global, pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok dan serikat buruh. Diantara masing-masing lingkungan tersebut membutuhkan sumber daya yang berbeda-beda ada : uang, material, dan Personil.
Keunggulan Kompetitif
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Sumber Daya Informasi
Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perencanaan Strategis
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Jenis-jenis aplikasi pemakai akhir
Sebagian besar aplikasi end-user computing dibatasi pada :
• Sistem pendukung keputusan yang relatif mudah (relatively easy DSS).
• Aplikasi otomatisasi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan.
Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan: aplikasi SIM&SIA, DSS yang kompleks, aplikasi OA yang memenuhi organisasional dan sistem pakar.
Manfaat End-User Computing
• Pemindahan Beban Kerja
• Kesenjangan Komunikasi
Resiko End-User Computing
• Sistem yang buruk sasarannya
• Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
• Hilangnya keamanan
• Hilangnya integritas data
Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen sumberdaya informasi (Information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
a) Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b) Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c) Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d) Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat
membuat perencanaan strategis.
e) Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f) Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
DOWNLOAD artikel ini
Daftar Pustaka
•George H Bodnar – William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, edisi 9. Yogyakarta. Andi Yogyakarta: 2006
•McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen. Jilid 2 edisi ketujuh. Jakarta. PT Tema Baru:1998
•www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab3.pdf
Kamis, 09 Desember 2010
Manfaat dan Etika Sistem Informasi
Pendahuluan
Pada awalnya komputer digunakan untuk memecahkan permasalahan lokal. Saat ini komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka. Para eksekutif perusahaan melakukan investasi teknologi informasi guna mencapai skala ekonomis, mengembangkan produk, dan memenuhi pelanggan diseluruh dunia.
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem informasi global (global information systems – GIS), membutuhkan pemrosesan informasi yang khusus. Dewasa ini perusahaan tersebut membuat peningkatan besar-besaran baik untuk arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
Penggunaan Komputer di Pasar Internasional
Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Tempat yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional adalah struktur organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham University) mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni:
• Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions),
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.
• Divisi Internasional (international divisions),
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
• Wilayah Geografis (geographic regions),
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
• Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions).
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.
Perlunya Koordinasi dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional.
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik, yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup :
• Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
• Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
• Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
• Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
• Biaya operasional keseluruhan berkurang
• Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
• Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.
Strategi Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti.
Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional; perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang berdiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2. Strategi Global; pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3. Strategi Internasional; perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Transnasional; perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Dari Gambar 4.4 terlihat rumitnya sistem pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
Pentingnya Etika Komputer
Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada komputer, yaitu :
1. Kelenturan logika
kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita inginkan.
2. Faktor transformasi
komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu.
3. Faktor tak kasat mata
semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan
Apakah Etika Komputer itu sendiri ?
Etika komputer didefinisikan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Karena itu, etika komputer terdiri dari dua aktifitas utama, dan pimpinan organisasi yang paling bertanggungjawab atas aktifitas tersebut. Kedua aktifitas tersebut adalah :
• Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat
• Karena itu harus berbuat sesuatu dengan memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.
Namun ada satu hal yang sangat penting, yaitu bukan hanya pimpinan puncak sendiri yang bertanggungjawab atas etika komputer; para pimpinan dilapis kedua, dan ketiga lainnya juga bertanggungajawab. Keterlibatan seluruh organisasi merupakan keharusan mutlak dalam dunia end-user computing saat ini, semua pimpinan di semua lapisan bertanggungjawab atas penggunaan komputer yang etis di area mereka; selain itu, setiap pegawai bertanggungjawab juga atas aktifitas mereka yang berhubungan dengan computer. Ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu
1. Kelenturan logika (logical malleability)Kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang diinginkan; komputer bekerja tepat dan sesuai seperti yang diinstruksikan oleh pembuat program. Kelenturan logika inilah yang bisa menakutkan masyarakat, tetapi pada dasarnya masyarakat tidak takut terhadap komputer; sebaliknya masyarakat bisa takut terhadap orang-orang yang memberi perintah di belakang computer
2. Faktor transformasiAlasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh yang baik adalah surat elektronik (e-mail) yang tidak hanya memberikan cara berkomunikasi yang lain, tetapi memberikan cara berkomunikasi yang sama sekali baru. Transformasi seruapa dapat dilihat cara mengadakan rapat; jika pada masa lalu rapat harus dilakukan dengan berkumpul secara fisik, maka saat ini dapat dilakukan dalam bentuk konferensi video (video conference).
3. Faktor tak kasat mata (invisibility factors)Alasan lain minat masyarakat pada etika komputer adalah karena semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat (perintah-perintah yang programer kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan pemrosesan yang diinginkan pemakai), perhitungan rumit yang tidak terlihat (bentuk program-program yang sedemikian rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai), dan penyalahgunaan yang tidak terlihat (tindakan yang sengaja melanggar batasan hukum dan etika).
Pada awalnya komputer digunakan untuk memecahkan permasalahan lokal. Saat ini komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka. Para eksekutif perusahaan melakukan investasi teknologi informasi guna mencapai skala ekonomis, mengembangkan produk, dan memenuhi pelanggan diseluruh dunia.
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem informasi global (global information systems – GIS), membutuhkan pemrosesan informasi yang khusus. Dewasa ini perusahaan tersebut membuat peningkatan besar-besaran baik untuk arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
Penggunaan Komputer di Pasar Internasional
Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Tempat yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional adalah struktur organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham University) mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni:
• Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions),
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.
• Divisi Internasional (international divisions),
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
• Wilayah Geografis (geographic regions),
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
• Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions).
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.
Perlunya Koordinasi dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional.
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik, yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup :
• Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
• Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
• Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
• Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
• Biaya operasional keseluruhan berkurang
• Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
• Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.
Strategi Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti.
Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional; perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang berdiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2. Strategi Global; pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3. Strategi Internasional; perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Transnasional; perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Dari Gambar 4.4 terlihat rumitnya sistem pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
Pentingnya Etika Komputer
Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada komputer, yaitu :
1. Kelenturan logika
kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita inginkan.
2. Faktor transformasi
komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu.
3. Faktor tak kasat mata
semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan
Apakah Etika Komputer itu sendiri ?
Etika komputer didefinisikan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Karena itu, etika komputer terdiri dari dua aktifitas utama, dan pimpinan organisasi yang paling bertanggungjawab atas aktifitas tersebut. Kedua aktifitas tersebut adalah :
• Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat
• Karena itu harus berbuat sesuatu dengan memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.
Namun ada satu hal yang sangat penting, yaitu bukan hanya pimpinan puncak sendiri yang bertanggungjawab atas etika komputer; para pimpinan dilapis kedua, dan ketiga lainnya juga bertanggungajawab. Keterlibatan seluruh organisasi merupakan keharusan mutlak dalam dunia end-user computing saat ini, semua pimpinan di semua lapisan bertanggungjawab atas penggunaan komputer yang etis di area mereka; selain itu, setiap pegawai bertanggungjawab juga atas aktifitas mereka yang berhubungan dengan computer. Ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu
1. Kelenturan logika (logical malleability)Kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang diinginkan; komputer bekerja tepat dan sesuai seperti yang diinstruksikan oleh pembuat program. Kelenturan logika inilah yang bisa menakutkan masyarakat, tetapi pada dasarnya masyarakat tidak takut terhadap komputer; sebaliknya masyarakat bisa takut terhadap orang-orang yang memberi perintah di belakang computer
2. Faktor transformasiAlasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh yang baik adalah surat elektronik (e-mail) yang tidak hanya memberikan cara berkomunikasi yang lain, tetapi memberikan cara berkomunikasi yang sama sekali baru. Transformasi seruapa dapat dilihat cara mengadakan rapat; jika pada masa lalu rapat harus dilakukan dengan berkumpul secara fisik, maka saat ini dapat dilakukan dalam bentuk konferensi video (video conference).
3. Faktor tak kasat mata (invisibility factors)Alasan lain minat masyarakat pada etika komputer adalah karena semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat (perintah-perintah yang programer kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan pemrosesan yang diinginkan pemakai), perhitungan rumit yang tidak terlihat (bentuk program-program yang sedemikian rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai), dan penyalahgunaan yang tidak terlihat (tindakan yang sengaja melanggar batasan hukum dan etika).
Sabtu, 27 November 2010
Siklus Hidup Sistem
SIKLUS HIDUP SISTEM
I. Pengertian
Siklus hidup sistem secara metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
Siklus hidup system adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis computer. Bahkan sering disebut juga sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan system.
II. Tahap-Tahap Siklus Hidup
Empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC). Tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yg berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi lagi.
Tahap Perencanaan
Keuntungan dari merencanakan proyek :
Menentukan lingkup dari proyek
Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Mengatur urutan tugas
Memberikan dasar untuk pengendalian
Langkah-Langkah Dalam Tahap Perencanaan
Menyadari Masalah
Mendefinisikan Masalah
Menentukan Tujuan Sistem
Mengidentifikasi Kendala-kendala Sistem
Membuat Studi Kelayakan
Mempersiapkan Usulan Penelitian sistem
Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek
Menetapkan Mekanisme Pengendalian
Tahap Analisis
Mengumumkan Penelitian Sistem
Mengorganisasikan Tim Proyek
Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Mengidentifikasi Kriteria Kinerja Sistem
Menyiapkan Usulan Rancangan
Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek
Tahap Rancangan
Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
Mengidentifikasikan Berbagai alternatif Konfigurasi Sistem
Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Memilih Konfigurasi yang Terbaik
Menyiapkan Usulan Penerapan
Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Tahap Penerapan
Merencanakan Penerapan
Mengumumkan Penerapan
Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
Menyiapkan Database
Menyiapkan fasilitas Fisik
Mendidik Peserta dan Pemakai
Menyiapkan Usulan Cutover
Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru
Masuk ke Sistem Baru
Tahap Penggunaan
Menggunakan Sistem
Audit Sistem
Memelihara Sistem
Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 3 alasan:
Memperbaiki kesalahan
Menjaga kemutakhiran sistem
Meningkatkan sistem
Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
III. PROTOTYPING
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis-Jenis Prototipe
Prototipe jenis I ® sistem operasional
Prototipe jenis II ® sbg ceak biru bagi sistem operasional
Pengembangan Prototipe Jenis I
Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
Mengembangkan prototipe
Menentukan apakah prototipe dapat diterima
Menggunakan prototipe
Pengembangan Prototipe Jenis II
Mengkodekan sistem operasional
Menguji sistem operasional
Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
Menggunakan sistem operasional
I. Pengertian
Siklus hidup sistem secara metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
Siklus hidup system adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis computer. Bahkan sering disebut juga sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan system.
II. Tahap-Tahap Siklus Hidup
Empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC). Tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yg berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi lagi.
Tahap Perencanaan
Keuntungan dari merencanakan proyek :
Menentukan lingkup dari proyek
Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Mengatur urutan tugas
Memberikan dasar untuk pengendalian
Langkah-Langkah Dalam Tahap Perencanaan
Menyadari Masalah
Mendefinisikan Masalah
Menentukan Tujuan Sistem
Mengidentifikasi Kendala-kendala Sistem
Membuat Studi Kelayakan
Mempersiapkan Usulan Penelitian sistem
Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek
Menetapkan Mekanisme Pengendalian
Tahap Analisis
Mengumumkan Penelitian Sistem
Mengorganisasikan Tim Proyek
Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Mengidentifikasi Kriteria Kinerja Sistem
Menyiapkan Usulan Rancangan
Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek
Tahap Rancangan
Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
Mengidentifikasikan Berbagai alternatif Konfigurasi Sistem
Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Memilih Konfigurasi yang Terbaik
Menyiapkan Usulan Penerapan
Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Tahap Penerapan
Merencanakan Penerapan
Mengumumkan Penerapan
Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
Menyiapkan Database
Menyiapkan fasilitas Fisik
Mendidik Peserta dan Pemakai
Menyiapkan Usulan Cutover
Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru
Masuk ke Sistem Baru
Tahap Penggunaan
Menggunakan Sistem
Audit Sistem
Memelihara Sistem
Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 3 alasan:
Memperbaiki kesalahan
Menjaga kemutakhiran sistem
Meningkatkan sistem
Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
III. PROTOTYPING
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis-Jenis Prototipe
Prototipe jenis I ® sistem operasional
Prototipe jenis II ® sbg ceak biru bagi sistem operasional
Pengembangan Prototipe Jenis I
Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
Mengembangkan prototipe
Menentukan apakah prototipe dapat diterima
Menggunakan prototipe
Pengembangan Prototipe Jenis II
Mengkodekan sistem operasional
Menguji sistem operasional
Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
Menggunakan sistem operasional
Jumat, 15 Oktober 2010
Sistem Informasi berbasis Komputer
Pengantar Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Istilah Sistem Informasi dalam penggunaan teknologi computer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Organisasi tergantung pada system informasi untuk dapat berdaya saing. Informasi juga merupakan sumber daya, seperti pabrik dan peralatan. Sistem informasi yang lebih baik dapat meningkatkan tingkat produktivitas sebagai factor yang penting untuk mempertahankan daya saing perusahaan.
Informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan Sistem merupakan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Sistem Informasi berbasis Komputer merupakan rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk memindahkan/mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna.
Secara konseptual, proses pengalokasian sumber daya merupakan sarana bagi system organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi memiliki nilai ekonomis jika informasi tersebut mampu memfasilitasi sumber daya tersebut. Jadi, informasi berguna jika mendukung suatu system untuk mencapai tujuan system tersebut. Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting.
dibawah ini merupakan beberapa tipe system informasi yang memanfaatkan teknologi komputer.
Sistem Informasi
Sistem Pengolahan Data Elektronik (EDP)
Sistem Pemrosesan Data (DP)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Sistem Pakar (ES)
Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Pemrosesan Data Elektronik (EDP)
Merupakan penggunaan teknologi computer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi. Pemrosesan Data Elektronik merupakan satu aplikasi system informasi Akuntansi yang fundamental di setiap organisasi. Seiring perkembangan teknologi computer yang semakin banyak dikenal oleh masyarakat , istilah Pemrosesan Data (DP) memiliki pengertian yang sama dengan EDP.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen menggambarkan penggunaan computer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan manajer. Sistem Informasi Manajemen menyediakan beragam informasi yang lebih luas dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh EDP.
Sistem Informasi Manajemen mengakui bahwa manajer dalam suatu organisasi menggunakan dan membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan dan bahwa system informasi dapat membantu menyediakan informasi tersebut bagi manajer untuk diambil keputusan.
SubSistem Sistem Informasi Manajemen secara Fungsional banyak organisasi menerapkan konsep SIM ke dalam area fungsional dalam organisasi. Istilah seperti system informasi pemasaran, system informasi produksi/manufaktur, serta system informasi sumber daya manusia mengindikasikan kaitan konsep SIM dengan pengembangan system informasi yang spesifik untuk mendukung pengambilan keputusan dalam sub unit organisasi.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu SIM yang memberikan informasi bagi departemen pemasaran. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi, contohnya ringkasan penjualan dan informasi biaya. Informasi lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi missal data preferensi konsumen, profil konsumen dan informasi produk pesaing.
Sistem Informasi Pemanufakturan/Produksi merupakan SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi. Contohnya ringkasan persediaan dan informasi biaya. Informasi yang lain harus dikumpulkan dari lingkungan organisasi, sebagai contoh data bahan baku, profil pemasok potensial dan informasi mengenai teknikk produksi yang baru.
SIstem Informasi Sumber Daya Manusia adalah SIM yang menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi personalia atau sumber daya manusia. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi. Contohnya informasi upah, ringkasan pajak penghasilan. Informasi yang lainnya harus dikumpulkan dari lingkungan organisasi. Sebagai contoh data regulasi pemerintah dan informasi tenaga kerja.
Sistem Informasi keuangan merupakan system informasi manajemen yang menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi keuangan. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi. Contohnya informasi arus kas dan pembayaran tagihan. Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi. Sebagai contohnya, data tingkat bunga dan informasi pasar kredit.
SubSistem informasi berdasarkan fungsi tersebut ada pada banyak organisasi. Area tertentu dalam organisasi bisa saja mengembangkan sendiri SIM yang sesuai dengan kebutuhannya. Fungsi audit internal bisa saja mengembangkan sendiri system informasi audit internal untuk memenuhi kebutuhannya. Fungsi kualitas suatu organisasi mungkin juga mengembangkan sendiri system informasi berkualitas.
Hal terpenting dari subsistem Sistem Informasi Manajemen per fungsi pada dasarnya tidak independen secara fisik. Mereka berbagi sumber daya system informasi dalam suatu organisasi.
Secara khusus, mereka semua tergantung pada system informasi akuntansi untuk mendapatkan input mengenai hasil operasi organisasi.
Secara logika dan bukan secara fisik, subsistem system informasi manajemen sesuai fungsi merupakan bentuk implementasi konsep system informasi manajemen dalam organisasi.
SIM dan Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasi berkontribusi pada pemecahan masalah dalam dua cara :
• Sumber daya Informasi Seorganisasi
SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem ini merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan computer bagi semua manajer.
• Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Sistem Pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan (DSS) data diproses ke dalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna. DSS membutuhkan penggunaan model keputusan dan database yang sangat berbeda dengan model keputusan dan bentuk database dalam system Pemrosesan Data. DSS dirancang untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak rutin, spesifik dan khusus. Sedangkan system Pemrosesan data dirancang untuk melayani kebutuhan rutin dan kebutuhan informasi secara umum.
DSS dirancang untuk satu tipe keputusan tertentu bagi pengguna tertentu. Contohnya adalah penggunaan perangkat lunak spreadsheet untuk menjalankan analisis bagaimana jika terhadap data operasional atau data anggaran, contohnya ramalan penjualaan per personel pemasaran.
Sistem Pakar
Sistem pakar (ES) merupakan system informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga system informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan model keputusan dan database tertentu. Berbeda dengan DSS, ES membutuhkan pengembangan basis pengetahuan special yang dimiliki oleh seorang pakar dalam area pengambilan keputusan serta mesin inferensi proses seorang pakar membuat satu keputusan.
ES mencoba mereplikasi keputusan yang akan dibuat oleh seorang pengambil keputusan dalam situasi keputusan yang sama. Perbedaan utama dari DSS adalah DSS membantu pengguna untuk mengambil keputusan, sedangkan ES membuat keputusan.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi Eksekutif (EIS) dikaitkan dengan kebutuhan informasi stratejik manajemen puncak. Banyak informasi yang digunakan oleh manajer puncak berasal dari sumber lain di luar system informasi organisasi, sebagai contoh rapat, memo, televise, bulletin dan aktivitas social. Sebagian informasi harus diproses oleh system informasi organisasi. EIS memungkinkan dan memudahkan manajer puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh system informasi organisasi.
Informasi ini merupakan factor kunci yang telah diidentifikasi oleh top manajer sebagai informasi kritis bagi sukses organisasi. Data Aktual versus data proyeksi pangsa pasar suatu kelompok produk, data actual versus data proyeksi laba rugi sebuah divisi dapat menjadi informasi kritis bagi eksekutif puncak.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan system berbasis computer yang dirancang untuk mentranformasi data akuntansi menjadi informasi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas :
• Pengumpulan data
• Manipulasi data, dibagi menjadi 4 tugas dasar : Pengklasifikasian, Pengurutan, Penghitungan, Pengikhtisaran.
• penyimpanan data,
• dan penyiapan dokumen, dibagi menjadi dua : Oleh suatu tindakan dan oleh jadwal waktu.
Perusahaan tidak dapat memilih untuk memiliki SIA atau tidak, karena itu merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama., lebih berorientasi pada data daripada berorientasi pada informasi dan data sebagian besarnya historis.
SIA satu-satunya system informasi berbasis computer bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. SIA bertanggung jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi :
• Melaksanakan tugas yang diperlukan
• Berpegang pada prosedur yang relative standar
• Menangani data yang rinci
• Berfokus pada history
• Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak. SIA menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem Sistem Informasi berbasis computer lain terutama SIM dan DSS dan sedikit bagi system berbasis pengetahuan.
Pengolahan data merupakan dasar bagi system-sistem pemecahan masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan computer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah menerapkan SIA yang baik.
SIA memelihara rincian catatan keuangan dari operasi perusahaan dan menghasilkan informasi yang menjelaskan operasi tersebut. Informasi ada dalam bentuk dokumen tercetak dan tampilan. SIA juga berkontribusi dalam pemecahan masalah dengan menghasilkan laporan standar tentang kondisi financial perusahaan dan menyediakan database yang dapat digunakan oleh system informasi berbasis computer lainnya.
Berbasis Komputer
Istilah Sistem Informasi dalam penggunaan teknologi computer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Organisasi tergantung pada system informasi untuk dapat berdaya saing. Informasi juga merupakan sumber daya, seperti pabrik dan peralatan. Sistem informasi yang lebih baik dapat meningkatkan tingkat produktivitas sebagai factor yang penting untuk mempertahankan daya saing perusahaan.
Informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan Sistem merupakan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Sistem Informasi berbasis Komputer merupakan rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk memindahkan/mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna.
Secara konseptual, proses pengalokasian sumber daya merupakan sarana bagi system organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi memiliki nilai ekonomis jika informasi tersebut mampu memfasilitasi sumber daya tersebut. Jadi, informasi berguna jika mendukung suatu system untuk mencapai tujuan system tersebut. Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting.
dibawah ini merupakan beberapa tipe system informasi yang memanfaatkan teknologi komputer.
Sistem Informasi
Sistem Pengolahan Data Elektronik (EDP)
Sistem Pemrosesan Data (DP)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Sistem Pakar (ES)
Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Pemrosesan Data Elektronik (EDP)
Merupakan penggunaan teknologi computer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi. Pemrosesan Data Elektronik merupakan satu aplikasi system informasi Akuntansi yang fundamental di setiap organisasi. Seiring perkembangan teknologi computer yang semakin banyak dikenal oleh masyarakat , istilah Pemrosesan Data (DP) memiliki pengertian yang sama dengan EDP.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen menggambarkan penggunaan computer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan manajer. Sistem Informasi Manajemen menyediakan beragam informasi yang lebih luas dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh EDP.
Sistem Informasi Manajemen mengakui bahwa manajer dalam suatu organisasi menggunakan dan membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan dan bahwa system informasi dapat membantu menyediakan informasi tersebut bagi manajer untuk diambil keputusan.
SubSistem Sistem Informasi Manajemen secara Fungsional banyak organisasi menerapkan konsep SIM ke dalam area fungsional dalam organisasi. Istilah seperti system informasi pemasaran, system informasi produksi/manufaktur, serta system informasi sumber daya manusia mengindikasikan kaitan konsep SIM dengan pengembangan system informasi yang spesifik untuk mendukung pengambilan keputusan dalam sub unit organisasi.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu SIM yang memberikan informasi bagi departemen pemasaran. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi, contohnya ringkasan penjualan dan informasi biaya. Informasi lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi missal data preferensi konsumen, profil konsumen dan informasi produk pesaing.
Sistem Informasi Pemanufakturan/Produksi merupakan SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi. Contohnya ringkasan persediaan dan informasi biaya. Informasi yang lain harus dikumpulkan dari lingkungan organisasi, sebagai contoh data bahan baku, profil pemasok potensial dan informasi mengenai teknikk produksi yang baru.
SIstem Informasi Sumber Daya Manusia adalah SIM yang menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi personalia atau sumber daya manusia. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi. Contohnya informasi upah, ringkasan pajak penghasilan. Informasi yang lainnya harus dikumpulkan dari lingkungan organisasi. Sebagai contoh data regulasi pemerintah dan informasi tenaga kerja.
Sistem Informasi keuangan merupakan system informasi manajemen yang menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi keuangan. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi. Contohnya informasi arus kas dan pembayaran tagihan. Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi. Sebagai contohnya, data tingkat bunga dan informasi pasar kredit.
SubSistem informasi berdasarkan fungsi tersebut ada pada banyak organisasi. Area tertentu dalam organisasi bisa saja mengembangkan sendiri SIM yang sesuai dengan kebutuhannya. Fungsi audit internal bisa saja mengembangkan sendiri system informasi audit internal untuk memenuhi kebutuhannya. Fungsi kualitas suatu organisasi mungkin juga mengembangkan sendiri system informasi berkualitas.
Hal terpenting dari subsistem Sistem Informasi Manajemen per fungsi pada dasarnya tidak independen secara fisik. Mereka berbagi sumber daya system informasi dalam suatu organisasi.
Secara khusus, mereka semua tergantung pada system informasi akuntansi untuk mendapatkan input mengenai hasil operasi organisasi.
Secara logika dan bukan secara fisik, subsistem system informasi manajemen sesuai fungsi merupakan bentuk implementasi konsep system informasi manajemen dalam organisasi.
SIM dan Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasi berkontribusi pada pemecahan masalah dalam dua cara :
• Sumber daya Informasi Seorganisasi
SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem ini merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan computer bagi semua manajer.
• Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Sistem Pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan (DSS) data diproses ke dalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna. DSS membutuhkan penggunaan model keputusan dan database yang sangat berbeda dengan model keputusan dan bentuk database dalam system Pemrosesan Data. DSS dirancang untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak rutin, spesifik dan khusus. Sedangkan system Pemrosesan data dirancang untuk melayani kebutuhan rutin dan kebutuhan informasi secara umum.
DSS dirancang untuk satu tipe keputusan tertentu bagi pengguna tertentu. Contohnya adalah penggunaan perangkat lunak spreadsheet untuk menjalankan analisis bagaimana jika terhadap data operasional atau data anggaran, contohnya ramalan penjualaan per personel pemasaran.
Sistem Pakar
Sistem pakar (ES) merupakan system informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga system informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan model keputusan dan database tertentu. Berbeda dengan DSS, ES membutuhkan pengembangan basis pengetahuan special yang dimiliki oleh seorang pakar dalam area pengambilan keputusan serta mesin inferensi proses seorang pakar membuat satu keputusan.
ES mencoba mereplikasi keputusan yang akan dibuat oleh seorang pengambil keputusan dalam situasi keputusan yang sama. Perbedaan utama dari DSS adalah DSS membantu pengguna untuk mengambil keputusan, sedangkan ES membuat keputusan.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi Eksekutif (EIS) dikaitkan dengan kebutuhan informasi stratejik manajemen puncak. Banyak informasi yang digunakan oleh manajer puncak berasal dari sumber lain di luar system informasi organisasi, sebagai contoh rapat, memo, televise, bulletin dan aktivitas social. Sebagian informasi harus diproses oleh system informasi organisasi. EIS memungkinkan dan memudahkan manajer puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh system informasi organisasi.
Informasi ini merupakan factor kunci yang telah diidentifikasi oleh top manajer sebagai informasi kritis bagi sukses organisasi. Data Aktual versus data proyeksi pangsa pasar suatu kelompok produk, data actual versus data proyeksi laba rugi sebuah divisi dapat menjadi informasi kritis bagi eksekutif puncak.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan system berbasis computer yang dirancang untuk mentranformasi data akuntansi menjadi informasi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas :
• Pengumpulan data
• Manipulasi data, dibagi menjadi 4 tugas dasar : Pengklasifikasian, Pengurutan, Penghitungan, Pengikhtisaran.
• penyimpanan data,
• dan penyiapan dokumen, dibagi menjadi dua : Oleh suatu tindakan dan oleh jadwal waktu.
Perusahaan tidak dapat memilih untuk memiliki SIA atau tidak, karena itu merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama., lebih berorientasi pada data daripada berorientasi pada informasi dan data sebagian besarnya historis.
SIA satu-satunya system informasi berbasis computer bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. SIA bertanggung jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi :
• Melaksanakan tugas yang diperlukan
• Berpegang pada prosedur yang relative standar
• Menangani data yang rinci
• Berfokus pada history
• Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak. SIA menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem Sistem Informasi berbasis computer lain terutama SIM dan DSS dan sedikit bagi system berbasis pengetahuan.
Pengolahan data merupakan dasar bagi system-sistem pemecahan masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan computer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah menerapkan SIA yang baik.
SIA memelihara rincian catatan keuangan dari operasi perusahaan dan menghasilkan informasi yang menjelaskan operasi tersebut. Informasi ada dalam bentuk dokumen tercetak dan tampilan. SIA juga berkontribusi dalam pemecahan masalah dengan menghasilkan laporan standar tentang kondisi financial perusahaan dan menyediakan database yang dapat digunakan oleh system informasi berbasis computer lainnya.
Minggu, 21 Februari 2010
BANK
Bank merupakan badan yang bertujuan memberikan kredit baik dengan uang sendiri maupun dengan uang yang di pinjam dari orang lain, juga mengedarkan alat penukar berupa uang kertas dan uang giral. (definisi G.M Verijin Stuart).
Bila disimpulkan bank merupakan lembaga atau badan keuangan yang kegiatannya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan.
Pembagian Jenis Bank
a. Pembagian jenis bank atas dasar kegiatannya :
o Bank Umum
o BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
o Bank Syariah
o Bank Sentral
b. Pembagian jenis bank atas dasar bentuk badan hukum :
o Perseroan Firma
o Koperasi
o Perseroan Terbatas
c. Pembagian jenis bank atas dasar pemilik :
o Bank milik pemerintah
o Bank milik swasta
o Bank campuran
d. Pembagian jenis bank atas dasar negara pemilik :
o Bank dalam negeri
o Bank luar negeri
e. Pembagian atas kemampuan dalam menciptakan alat pembayaran :
o Bank Primer
o Bank Sekunder
Fungsi Bank
a. Bank Sentral
Bank ini adalah Bank Indonesia, berasal dari De Javasche Bank didirikan 10 Oktober 1827 yang kenudian dinasionalisasikan. Fungsi utamanya memelihara kestabilan nilai rupiah, yaitu kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Fungsi lainnya :
o Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
o Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
o Mengatur dan mengawasi bank
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia, diwajibkan memiliki modal sekurang-kurangnya 2 Triliun Rupiah.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR terdiri atas bank pasar, bank desa dan lumbung desa. Fungsi utamanya menerima kredit simpanan dan memberikan kredit skala kecil dalam jangka pendek. Wilayahnya bersifat local, tingkat kotapraja atau desa. Fungsi lainnya :
o Menghimpun dana masyarakat berupa deposito berjangka dan tabungan.
o Memberikan Kredit
c. Bank Syariah
Bank yang beroperasi berdasarkan syariah agama islam yang mengacu kepada Al Qur’an dan Al Hadist. Karena islam melarang system bunga atau riba yang memberatkan, maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan atas dasar kesetaraan dan keadilan.
Bank Syariah membayar bagi hasil keuntungan sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan angka rasio bagi hasil atau nisbah, yang ditentukan diawal. Misal 60:40, 60% bagi nasabah dan 40% bagi bank.
Perbedaan system bunga dan system bagi hasil (nisbah) :
SISTEM BUNGA
1. Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untung pihak bank.
2. Besarnya persentase bunga berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
3. Sistem bunga tidak tergantung kepada kinerja usaha.
4. Bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk islam.
5. Pembayaran bunga tetap dibayarkan tanpa melihat nasabah untung atau rugi.
SISTEM BAGI HASIL
1.Penentuan besarnya resiko bagi hasil di buat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.
2.Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
3.Sistem bagi hasil tergantung kepada kinerja usaha.
4.Tidak ada agama yang meragukan keabsahan bagi hasil.
5. Bagi hasil tergantung kepada keuntungan yang dijalankan. Jika rugi, maka kerugian akan ditanggung bersama.
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional
BANK SYARIAH
1. Berinvestasi pada usaha yang halal
2. Bagi hasil, margin keuntungan dan fee
3. Besaran bagi hasil, berubah-ubah tergantung kinerja usaha
4. Profit dan falah oriented
5. Pola hubungan kemitraan
6. Ada dewan pengawas syariah
BANK KONVENSIONAL
1. Bebas nilai
2. Sistem bunga
3. Besarannya tetap
4. Profit oriented
5. Hubungan debitur dan kreditur
6. Tidak ada lembaga sejenis
d. Bank Umum
Bank ini sering kita jumpai keberadaannya di sekitar kita, yang menjadi tanggung jawab pengawasan bank sentral. Kegiatannya, hendaknya bank ini tidak hanya mencari keuntungan bagi pemilik, tetapi juga harus diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Adapun fungsi bank ini :
o Menghimpun dana dari masyarakat
o Memberikan kredit
o Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya, seperti Obligasi, Sertifikat bank Indonesia, surat wesel, dll.
o Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
Produk Perbankan
a. Kredit Pasif
o Giro
o Deposito Berjangka
o Sertifikat Berjangka
o Tabungan
o Deposit automatic roll over
o Deposit on call
b. Kredit Aktif
o Kredit rekening Koran
o Kredit remburs
o Kredit aksep
o Kredit documenter
o Kredit jaminan surat-surat berharga
Arsitektur Perbankan Indonesia
Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagaisuatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia.
silakan download disini
Langganan:
Postingan (Atom)