Sabtu, 19 Maret 2011

Pertanyaan 3-39


Buku Analisis laporan keuangan karangan John. J. Wild dan K. R. Subramanyan.

Deskripsikan penjelasan laporan keuangan yang diperlukan untuk menggunakan teknik keuangan atas resiko kerugian atas pos luar neraca. Bagaimana penjelasan ini digunakan untuk membantu analisis keuangan?
Laporan keuangan yang mencatat tentang kerugian maupun kewajiban, misalnya kerugian piutang tak tertagih, kewajiban garansi produk. Kerugian disini dinamakan kerugian kontinjensi. Hal ini harus memenuhi dua kondisi agar dapat dicatat sebagai kerugian. Pertama, “besar kemungkinan” bahwa aktiva akan turun nilainya atau kewajiban akan timbul. Secara implicit, kondisi ini mensyaratkan besar kemungkinan terjadinya peristiwa kerugian dimasa depan. Kondisi kedua, jumlah kerugian harus “dapat estimasikan dengan memadai”.
Jika perusahaan tidak mancatat kerugian kontinjensi karena salah satu atau kedua kondisi tersebut tidak terpenuhi, perusahaan harus mengungkapkan kontinjensi dalam catatan tersebut melaporkan sifat kontinjensi dan estimasi kerugian atau kisaran kerugian atau melaporkan bahwa kerugian kontinjensi tersebut tidak dapat diestimasi.
Pos-pos diluar neraca terdiri dari surat hutang, obligasi yang dikeluarkan pemerintah kota, jaminan surat berharga komerial dan kontrak pertukaran mata uang asing.

Pertanyaan 3-8

Pada posting kali ini saya akan membahas pertanyaan pada buku Analisis laporan keuangan karangan K.R. Subramanyam dan John J. Wild edisi 10.
Kontrak utang biasanya membatasi kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber daya dan menjalankan aktifitas bisnisnya. Hal tersebut sering disebut sebagai persyaratan utang.
a)     Identifikasi dimana informasi tentang pembatasan tersebut ditemui
b)     Definisikan margin keamanan sebagaimana diaplikasikan dalam kontrak utang dan jelaskan bagaimana dampak margin keamanan pada penilaian tingkat relative resiko perusahaan.
a)     Kreditor menetapkan pembatasan atau persyaratan untuk melindungi kepentingan mereka.  Pembatasan ini sering kali mengakibatkan perilaku manajemen yang dapat merugikan kepentingan kreditor. Pelanggaran atas pembatasan tersebut biasanya mengakibatkan “kegagalan teknis” yang menjadi dasar bagi kreditor untuk meminta pembayaran segera. Batasan kewajiban ini dapat mengurangi resiko kreditor. Batasan dalam tindakan manajemen beragam bentuknya termasuk :
-         Batasan distribusi deviden
-         Batasan modal kerja
-         Batasan debt to equity ratio
-         Batasan rasio utang terhadap equitas
-         Batasan klaim yang didahulukan atas asset
-         Batasan perolehan dan penghentian investasi
-         Batasan perolehan utang
Persyaratan tersebut membatasi penggunaan asset bersih dengan menahan kemampuan manajemen untuk mendistribusikan asset kepada pemegang saham baru dan pemegang saham sekarang atau kreditur baru. Banyak batasan berbentuk batasan akuntansi, contoh : pembatasan pembayaran deviden sering dinyatakan dalam bentuk jumlah laba ditahan minimum yang harus dimiliki perusahaan.
b)     Margin Keamanan mengacu pada seberapa jauh ketaatan saat ini melampaui persyaratan minimum, dan guna untuk memprediksi masalah-masalah atas masa pinjaman. Beberapa fitur penting dalam analisis kewajiban yang mungkin terlampir dalam kontrak utang..
-         Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, pola pembayaran dan jumlahnya)
-        Pembatasan pemakaian sumber daya dan pelaksanaan aktivitas bisnis
-        Kemampuan dan fleksibilitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya
-    Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan utang terhadap ekuitas dan ukuran keuangan lain.
-    Fitur konversi kewajiban yang bersifar difusi
            -    Larangan atas pembayaran-pembayaran seperti deviden.

Pertanyaan 1-13

Dalam postingan kali ini saya akan membahas pertanyaan dari buku Analisis Laporan Keuangan. Karangan K.R SUBRAMANYAM & JOHN J.WILD. Edisi 10.


Jelaskan mengapa laporan keuangan penting bagi proses pengambilan keputusan dalam analisis keuangan . identifiksasi dan diskusikan juga beberapa keterbatasan laporan keuangan untuk kepentingan analisis.
*** Laporan keuangan mencerminkan status keuangan, kondisi perusahaan atas kejadian-kejadian ekonomi selama periode akuntansi dan merupakan pertanggung jawaban manajemen kepada pihak terkait dengan perusahaan. Dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen, kemudian dianalisis untuk memproses evaluasi prospek ekonomi dan resiko perusahaan yang akan terjadi. Dari analisis laporan keuangan ini dapat mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian analisis bisnis. Karena kualitas analisis keuangan bergantung pada keandalan dan muatan ekonomis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan melibatkan komponen Akuntansi, keuangan dan analisis prospektif.
            Analisis lingkungan bisnis dan strategi adalah menilai situasi perekonomian dan industrinya serta untuk menilai kekuatan dan kelemahan kompetitif perusahaan, beserta peluang dan ancaman.
            Analisis akuntansi mencerminkan realitas ekonomi dengan mempelajari transaksi dengan peristiwa perusahaan.
Keterbatasan akuntansi mempengaruhi kegunaan laporan keuangan itu sendiri, ada beberapa masalah : Masalah perbandingan terjadi ketika menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa yang sama. Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari peristiwa ekonomi. Hal ini disebabkan karena : kesalahan estimasi manajemen, memanipulasi dan mempercantik laporan keuangan, standar akuntansi itu sendiri.
            Analisis keuangan menilai kinerja keuangan dimasa depan, ada tiga dasar dalam analisis keuangan : analisis profitabilitas merupakan tingkat pengembalian investasi, analisis resiko merupakan kemampuan memenuhi komitmennya. Analisis sumber dan penggunaan dana.
            Analisis prospektif merupakan peramalan hasil dimasa depan, dilanjutkan dengan Valuasi yang mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
Laporan keuangan merupakan dasar dalam pengambilan keputusan yang diselanjutkan dianalisis untuk dapat di ambil tindakan-tindakan yang disertai dengan analisis-analisis yang disebutkan diatas. Agar pengambilan keputusan dapat mengambilkan keputusan yang tepat dan menguntungkan.

Sabtu, 05 Maret 2011

Dalam posting kali ini saya akan mencoba membahas latian 2-8 pada buku karangan John j.wild, dkk. Financial Statement Analysis Edisi 8 buku 1.

Latian 2-8

Laporan keuangan merupakan sumber utama informasi mengenai suatu perusahaan. Ramalan, laporan dan rekomendasi dari analisis merupakan sumber informasi alternative yang terkenal :
Diminta :
a.    Diskusikan kelebihan informasi laporan keuangan untuk para pengambil keputusan   usaha
b.    Diskusikan kelebihan informasi ramalan analisis untuk para pengambil keputusan usaha.
c.     Diskusikan bagaimana informasi pada (a) dan (b) saling terkait.     
.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan diatas menurut pendapat saya pribadi. Disoal ditulis “pengambil keputusan”, pengambil keputusan dapat dibedakan menjadi dua pihak : pihak intern yaitu manajemen, owner, karyawan. Pihak ekstern : pemerintah, investor, kreditor. Laporan keuangan merupakan pertanggungjawab manajemen kepada pemilik atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atas kepercayaan menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Ramalan laporan keuangan merupakan prediksi kejadian ekonomi yang akan terjadi dimasa akan datang, biasanya investor dalam membuat ramalan masa depan dibantu oleh perantara informasi yaitu analis. Apa yang menjadi inputan untuk membuat ramalan itu sendiri, input yang digunakan adalah pertama, laporan keuangan yang dihasilkan manajemen pada periode akuntansi yang bersangkutan, kedua, pengungkapan sukarela, maksudnya ungkapan yang berita penting mengenai perusahaan yang dilakukan oleh manager perusahaan tersebut pengungkapan manager ada yang bersifat merugikan dan menguntungkan. Ada beberapa alas an manager melakukan hal ini mungkin manager terdesak dengan tuntutan hukuman yang ditunjukan kepadanya, dll. Ketiga berita ekonomi, industry dan perusahaan. Berita ekonomi seperti tingkat bunga, pertukaran mata uang asing, dll. Berita industry seperti perubahan harga komoditi, pesaing, peraturan pemerintah. Informasi khusus mengenai perusahaan yaitu akuisisi, perubahan manager, perubahan auditor. Dari berbagai sumber analisis untuk membuat ramalan keuangan diharapkan dari sudut pihak ekstern, investor membuat keputusan yang tepat mengenai perusahaan mana yang akan ditanamankan modalnya apakah menerima atau menolak, dan investor mengharapkan feedback (umpan balik) dari dana yang di setorkan kepada pihak yang menerima. Dari pihak manajemen, membuat rencana kedepan untuk memajukan perusahaan tersebut, seperti menaikan laba sebesar 30% dari tahun sebelumnya, meningkatkan pangsa pasar dan volume produksi.
            Laporan keuangan sepenuhnya menjadi tangungjawab manajemen, informasi laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja manager dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan tercapai atau tidaknya rencana perusahaan yang telah tercantum dalam anggaran perusahaan. Selanjutnya bagi pihak ekstern dan direksi informasi laporan keuangan tersebut berguna apakah manager yang ada telah harus diganti atau tidak, bagi investor apakah akan mempertahankan/menjual/membeli, berdasarkan analisis dari informasi laporan keuangan tersebut. Bagi pemerintah , laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independent. Untuk menetukan besaran pajak yang dipungut dari laba yang dihasilkan selama periode akuntansi.
            Apa hubungan keduanya, pada dasarnya pemakai informasi laporan keuangan ingin mendapati laporan keuangan yang relevan, andal dan dapat dibandingkan dan konsisten. Informasi dapat dikatakan relevan jika, “memiliki nilai prediksi” maksudnya dapat membantu pembuat keputusan memprediksi hasil dimasa depan, dan “memiliki nilai umpan balik”. Meskipun laporan keuangan tersebut semula hanya prediksi investor, sejauh ini laporan laba tidak jauh berbeda dengan hasil akhir.  Dikatakan “andal” jika disajikan dengan jujur dan netral. Dapat dibandingkan dan Konsisten merupakan kualitas sekunder atas informasi akuntansi. Konsisten memakai prosedur akuntansi yang tetap tiap periode akuntansi, jika berbeda dicantumkan jenis dan alasannya. Dapat dibandingkan dengan data-data yang ada (catatan akuntansinya).